Jurnal Teologi Injili https://jurnal.sttati.ac.id/index.php/jti <p><strong>Jurnal Teologi Injili</strong> adalah jurnal ilmiah bidang teologi injili yang diterbitkan oleh <strong>Sekolah Tinggi Teologi ATI Anjungan Pontianak</strong>. Menerima naskah dari para peneliti teologi injili, dosen, mahasiswa, dan praktisi yang akan memperkaya keilmuan teologi injili. Jurnal ini menerima naskah-naskah dengan scope <strong>Teologi: </strong>Teologi Sistematika; <strong>Penelitian Biblikal:</strong> Tafsir Perjanjian Lama, Tafsir Perjanjian Baru, Pengembangan Metode Tafsir, Teologi Perjanjian Lama, Teologi Perjanjian Baru; <strong>Misi dan Pertumbuhan Gereja</strong>: Teologi Penginjilan, Strategi Penginjilan, Misiologi, Pelayanan Lintas Budaya, Pertumbuhan Gereja, Misi Kontekstual, Pembinaan Warga Gereja, Sejarah Gereja; <strong>Pastoral: </strong>Teologi Pastoral, Pastoral Konseling; <strong>Kepemimpinan</strong>: Teologi Kepemimpinan, Etika Kristen atau Gereja, Manajemen Gereja; <strong>Pendidikan Agama Kristen : </strong>Pendidikan Kristiani dalam Keluarga, Sekolah, Gereja dan Masyarakat, Teologi PAK, Strategi Pembelajaran. Jurnal Teologi Injili telah terakreditasi <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/12756#!"><strong>Sinta 4</strong></a> berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi RI Nomor 177/E/KPT/2024.</p> <p>Jurnal Teologi Injili diterbitkan dua kali dalam 1 tahun <strong>(Juni dan Desember).</strong> Naskah akan masuk dan akan direview oleh editor, jika lolos review awal maka selanjutnya naskah akan direview oleh para reviewer yang kompeten sesuai bidang ilmu. Semua naskah yang diterbitkan adalah naskah yang telah melalui proses peer review.<strong> Jurnal Teologi Injili</strong> terbuka menerima reviewer sesuai scope jurnal.</p> <p>E-ISSN: <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2798-303X">2798-303X</a></p> Sekolah Tinggi Teologi ATI Anjungan Pontianak en-US Jurnal Teologi Injili 2798-303X Relevansi Perumpamaan tentang Pohon Ara yang Tidak Berbuah (Lukas 13:6-9) bagi Seorang Formatur di Seminari Tinggi Katolik https://jurnal.sttati.ac.id/index.php/jti/article/view/81 <p>Kajian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menjelaskan relevansi perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah dalam perikop Injil Lukas 13:6-9 bagi seorang formator dalam proses formasi para frater di seminari tinggi Katolik. Kajian ini merupakan kajian kualitatif yang menggunakan gabungan dari dua pendekatan, yakni pendekatan eksegese biblis dan pendekatan kepustakaan. Hasil kajian ini menunjukkan perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah (Luk. 13:6-9) memuat sejumlah hal atau sikap positif yang relevan bagi seorang formatur dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Sikap-sikap positif tersebut meliputi sikap peduli (kepedulian), sikap sabar (kesabaran), sikap rendah hati (kerendahan hati), sikap belas kasih atau belas kasihan, sikap optimis dan pengenalan yang baik, sikap objektif dan tegas, serta ketekunan dan kerja keras. Dengan sikap-sikap tersebut, seorang formatur dapat terbantu untuk menjalankan peran dan tanggung jawabnya dalam proses formasi para frater di seminari tinggi Katolik. Jadi, sikap-sikap tersebut hendaknya ada dalam diri seorang formatur.</p> Eugenius Koresy Bour Copyright (c) 2024 Jurnal Teologi Injili https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-12-09 2024-12-09 4 2 75 98 10.55626/jti.v4i2.81 Studi Kritis Terhadap Gerakan LGBT dalam Perspektif Etika Kristen https://jurnal.sttati.ac.id/index.php/jti/article/view/144 <p>Fenomena LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) belakangan ini memang telah menimbulkan banyak kekuatiran, termasuk di dalam masyarakat Gereja. Pandangan gereja terhadap LGBT sangat bervariasi tergantung pada denominasi, aliran teologis, dan konteks budaya. Gereja-gereja dengan pandangan konservatif cenderung memandang LGBT sebagai pelanggaran terhadap ajaran Alkitab. Mereka mendasarkan pandangan mereka pada beberapa pasal Alkitab yang dianggap melarang hubungan homoseksual dan menolak terhadap pernikahan sesama jenis. Gereja-gereja yang lebih progresif atau inklusif dapat memiliki pandangan yang lebih terbuka terhadap LGBT. Mereka menekankan nilai-nilai kasih, penerimaan, dan keadilan sosial. Beberapa gereja mungkin memahami bahwa pandangan tradisional terhadap homoseksualitas dapat disesuaikan dengan konteks budaya dan ilmu pengetahuan yang berkembang. Berdasarkan uraian di atas, penulis bertujuan untuk menggali bagaimana pandangan Alkitab mengenai LGBT dan bagaimana Etika Kristen serta sikap gereja terhadap fenomena ini. Dalam tulisan ini penulis menggunakan metode studi pustaka, di mana sumber dari penulisan ini sendiri berasal dari bahan-bahan tertulis serta referensi-referensi yang relevan dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa LGBT adalah tindakan yang berdosa di hadapan Allah yang merusak struktur pernikahan kudus, serta tatanan sosial yang benar.</p> Kasieli Zebua Johny Sugiana Timotius Alex Mc.Dray Copyright (c) 2024 Jurnal Teologi Injili https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-12-12 2024-12-12 4 2 99 113 10.55626/jti.v4i2.144 Studi Karakteristik Tipologi Alkitab Dan Relevansinya Bagi Hermeneutika Tabernakel Musa dan Keimamatannya https://jurnal.sttati.ac.id/index.php/jti/article/view/138 <p>Alkitab adalah tulisan yang diilhamkan Allah yang bermanfaat untuk pendewasaan orang percaya. Namun terkadang ada bagian Alkitab yang dipandang tidak relevan. Penyataan di dalam Perjanjian Lama tidak jarang dianggap sudah usang dan kuno sehingga kurang diminati bahkan diabaikan. Salah satu penyataan tersebut adalah mengenai Tabernakel/Kemah Suci Musa. Tabernakel Musa merupakan penyataan Allah tentang pola keselamatan yang disediakan Allah bagi pemulihan relasi manusia dengan Allah. Studi tentang Tabernakel seringkali dianggap usang, karena itu semua telah digenapi di dalam Yesus Kristus. Selain itu, pengajaran tentang Tabernakel juga ada yang dinilai terlalu alegoris karena melihat makna rohani dari setiap detail dari Tabernakel. Penelitian ini berusaha menutupi <em>research knowledge gap</em> dari penelitian terdahulu tentang bagaimana makna Tabernakel Musa dapat diselidiki dengan pendekatan Tipologis, dengan cara menguraikan karakteristik atau aspek Tipologi yang Alkitabiah dan relevansinya terhadap hermeneutika Tabernakel Musa. Untuk itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu hermeneutik dengan pendekatan interpretatif. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan penafsiran tipologi Alkitab memiliki kategori atau karakteristik yang bersifat historis, profetis, kristologis-soteriologis, eklesiologis, dan eskatologis. Pendekatan penafsiran tipologis sangat relevan bagi hermeneutik Tabernakel Musa dengan segala system keimamatannya, sebab Tabernakel memenuhi prinsip-prinsip karakteristik tersebut. Untuk itu, sebagai rekomendasi penelitian selanjutnya dapat melakukan studi tipologis secara mendetail terhadap komponen atau perabotan Tabernakel Musa dan keimamatannya, guna semakin mengenal pribadi dan karya keselamatan Kristus serta semakin memahami bagaimana orang percaya hidup sebagai Tabernakel rohani.</p> Edi Sugianto Copyright (c) 2024 Jurnal Teologi Injili https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-12-21 2024-12-21 4 2 114 135 10.55626/jti.v4i2.138 Perspektif Teologis tentang Keselamatan: Belajar dari 1 Petrus 1: 3-12 https://jurnal.sttati.ac.id/index.php/jti/article/view/80 <p>Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan analisis teologis tentang keselamatan sebagai isu yang sering dipersoalkan dari berbagai perspektif, bahwa keselamatan tidak hanya ditujukan pada kehidupan setelah kematian saja, melainkan juga dalam komitmen iman sehari-hari sebagai orang percaya. Metode yang digunakan dalam menganalisis teks dalam topik 1 Petrus 1: 3-12 adalah metode kajian pustaka atau literatur. Hasil temuan perspektif teologis tentang keselamatan menurut 1 Petrus 1: 3-12 adalah kelahiran kembali, penuh pengharapan, dipelihara, bergembira, kemurnian iman, memperoleh puji pujian, mengasihi, percaya kepada Dia. Melalui penelitian ini maka orang percaya harus memiliki dasar teologis tentang keselamatan hidupnya yang diperoleh melalui anugerah. Dengan demikian orang percaya dapat menunjukkan respon iman dengan setia mengasihi Allah karena Allah sudah menunjukkan kasih-Nya kepada orang percaya.</p> Yatmini Yatmini Le Siang Copyright (c) 2024 Jurnal Teologi Injili https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-12-27 2024-12-27 4 2 136 148 10.55626/jti.v4i2.80 Keutamaan Kristus sebagai Fondasi Utama Penginjilan Berdasarkan Studi Teks Kolose 1:15-20 https://jurnal.sttati.ac.id/index.php/jti/article/view/162 <p>Pentingnya penginjilan dunia agar memberitakan tentang keutamaan Kristus bagi keselamatan orang berdosa. Berita Injil menjadi kebutuhan terpenting agar orang berdosa diperdamaikan dengan Allah. Oleh karena itu, pemberitaan tentang keutamaan Kristus dalam kehidupan orang percaya menjadi prioritas utama dalam penginjilan dunia. Tujuan penelitian ini untuk membahas konsep keutamaan Kristus sebagai dasar bagi evangelisasi dunia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>Bibilcal Research</em>. Hasilnya, menunjukkan bahwa mengutamakan Kristus dalam kehidupan iman Kristen akan mendorong orang percaya giat dalam bersaksi. Mereka memiliki tanggung jawab utama untuk membawa kabar baik bagi dunia. Semua orang membutuhkan kabar keselamatan dalam Yesus Kristus. Kesimpulannya, dasar penginjilan dunia bermula dari keyakinan tentang finalitas Kristus sebagai yang terutama dalam kehidupan orang percaya.</p> Sostenis Nggebu Yopie F.M. Buyung Paulus Bollu Copyright (c) 2024 Jurnal Teologi Injili https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-12-29 2024-12-29 4 2 149 164 10.55626/jti.v4i2.162